Doa Tukang Panjat Kelapa Terkabul, PT BEL Umrahkan M Rasyid


NAGAN RAYA — Setiap pagi, ketika sinar matahari menembus sela daun kelapa di Gampong Latong, Kecamatan Seunagan, terdengar suara gesekan batang pohon yang sudah akrab di telinga warga. Di puncak pohon itu, berdiri tegak M Rasyid, pria paruh baya yang setiap hari memanjat kelapa untuk menyambung hidup.

Pendapatan Rasyid tak menentu. Tergantung berapa banyak kelapa yang berhasil ia panjat hari itu. Kadang cukup untuk membeli beras, kadang harus dihemat agar dapur tetap berasap. Sesekali ia turun ke sawah, menanam padi demi menambah rezeki.

Ia tinggal bersama istrinya di sebuah rumah kayu peninggalan orang tua. Dindingnya mulai lapuk, namun rumah itu tak pernah kekurangan doa. Di tengah kesederhanaan hidup, Rasyid dikenal tekun beribadah. Setiap waktu salat, ia selalu hadir di saf depan masjid desa.

Kedisiplinan dan ketulusannya rupanya mengantarkan berkah besar. PT Bara Energi Lestari (PT BEL) melalui program CSR 2025, memilih Rasyid sebagai penerima program umrah gratis bagi warga teladan.

“Saya tidak pernah menyangka bisa ke Tanah Suci,” ujarnya pelan, menahan haru. “Setiap hari saya berdoa agar Allah panggil ke sana. Ternyata Allah kirim jalan lewat PT BEL.”

Kabar itu membuat warga Latong ikut gembira. Keuchik setempat, Imam Sujari, menyebut Rasyid sebagai sosok yang rendah hati dan penuh semangat ibadah.

“Beliau ini teladan bagi kami. Hidupnya sederhana, tapi tidak pernah meninggalkan salat berjamaah. Kami bangga sekali beliau terpilih,” katanya.

Pihak perusahaan menilai Rasyid sebagai contoh nyata kerja keras dan ketulusan. Agussalim, Departemen Head CSR dan External Relation PT BEL, mengatakan bahwa program ini adalah bentuk apresiasi perusahaan kepada warga yang menginspirasi.

“Kami berharap kisah Pak Rasyid menjadi pengingat bahwa keikhlasan dan iman selalu menemukan jalannya menuju berkah,” ujarnya.

Kini, Rasyid tengah menyiapkan diri untuk perjalanan suci yang selama ini hanya bisa ia impikan. Di teras rumahnya yang sederhana, ia tersenyum kecil.

“Saya ingin berdoa di Tanah Suci agar hidup kami diberi keberkahan,” katanya. “Dan semoga kampung kami juga selalu dalam lindungan Allah.”

Editor: Basriadi