Bekas Galian Tambang Disulap Jadi Keramba Apung, PT BEL dan Warga Panen Ikan Gurami dan Nila

Suka Makmue – PT Bara Energi Lestari (BEL) bersama masyarakat Gampong Alue Buloh, Kecamatan Seunagan, Kabupaten Nagan Raya, memanen ikan gurami dan nila dari keramba apung yang dibangun di bekas galian tambang batubara. Selasa (27/05/2025).
Program ini merupakan bagian dari inisiatif pemberdayaan masyarakat yang memanfaatkan lahan pasca tambang secara produktif dan berkelanjutan.
Keuchik Gampong Alue Buloh, M. Nazir, menyampaikan bahwa budidaya ikan ini terwujud berkat kerja sama erat antara masyarakat dan perusahaan. Ia mengapresiasi komitmen PT BEL dalam mendukung program-program berbasis kebutuhan lokal.
"Alhamdulillah, setelah melalui proses yang cukup panjang dan penuh tantangan, hari ini kami bisa menikmati hasilnya dengan panen raya ikan gurami dan nila. Ini sangat membahagiakan bagi masyarakat," ujarnya.
Ia menambahkan, keberadaan keramba apung ini diharapkan dapat terus berkembang, tidak hanya untuk konsumsi rumah tangga dan pemenuhan gizi anak-anak, tapi juga sebagai sumber tambahan penghasilan warga.
Sementara itu, Hanafiah, salah satu warga pengelola keramba, menyampaikan rasa syukur atas manfaat langsung yang dirasakan dari program ini.
"Kami sangat bersyukur. Program ini telah memberikan kami penghasilan tambahan. Ikan-ikan di sini juga tidak bau lumpur, jadi banyak yang berminat membelinya. Kami berharap ke depan PT BEL bisa menambah jumlah keramba,” ungkapnya.
Kepala Teknik Tambang PT Bara Energi Lestari, Rahmad Zahri, menjelaskan bahwa program ini lahir dari usulan masyarakat sebagai upaya pemanfaatan lahan bekas tambang agar tidak menjadi potensi bahaya bagi manusia dan ternak.
"Sebelum wilayah ini digunakan kembali untuk kegiatan penambangan, kami memanfaatkannya untuk budidaya ikan keramba apung. Tujuan utamanya adalah mendukung ekonomi masyarakat secara langsung," jelasnya.
Ia juga berharap program ini dapat menjadi contoh program jangka pendek yang mendukung visi pemerintah dalam pemberdayaan ekonomi kreatif masyarakat berbasis potensi lokal.















Komentar